International Seminar, International Community Service Series

Foto bersama para pembicara, dekanat, dosen, dan ketua pelaksana dengan mahasiswa peserta Seminar Internasional

Penulis: Ilham Baskoro | Editor: Lady Khairunnisa Adiyani

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga (FIB UNAIR) menggelar seminar internasional dengan tema “Exploring History, Culture, Language, and Literature to establish Urban Sustainability; Evidence From Malaysia and Indonesia”. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Majapahit, Aseec Lantai 5 pada Senin (06/05/2024) dengan menghadirkan empat dosen tamu dari Malaysia yaitu Dr. Shaffarullah bin Abdul Rahman, Dr. Kavitha Ganesan, Dr. Rohana Binti Mohd Firdaus serta Dr. Norliza Binti Mohd Isa.

Terdapat pula dua speaker lokal, yaitu Muhammad Syahril, S.Hum. selaku Ketua Pokdarwis Kampung Peneleh dan Nyoman Suwarta S.S., M.Hum selaku dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

“Tujuan kegiatan ini adalah untuk membandingkan bagaimana pengelolaan warisan sejarah dan budaya yang ada di Malaysia dan Indonesia. Melalui kegiatan ini diharapkan mahasiswa dapat belajar mengenai cara mempertahankan budaya, bahasa, dan warisan sejarah,” papar Moordiati selaku penanggung jawab kegiatan.

Sesi pertama diisi oleh dosen dari Universitas Teknologi Malaysia yakni Dr. Shaffarullah bin Abdul rahman dan Dr. Kavithan Ganesan serta Nyoman Suwarta S.S., M.Hum selaku speaker lokal.

Pada kesempatan ini, Dr. Shaffarullah bin Abdul rahman menyampaikan materi “Melestarikan Warisan Lisan Buek Pengabdian Masyarakat Adat lundayeh”. Disusul materi dari Dr. Kavitha Ganesan berjudul “Tengayen, the Unsung Hero Of the Highlands: Relocating The Humble Wild Vegetable as a Crisp in Modern Lundayeh Diet”.

Tidak hanya membahas kebudayaan Malaysia, sesi pertama juga membahas kebudayaan lokal Indonesia oleh Nyoman Suarta S.S., M.Hum dengan materi tentang Masyarakat Tengger.

“Adat budaya Tengger ada hubungannya dengan agama Hindu. Tapi ritualnya bukan dari agama Hindu dan bukan dari ajaran Weda, tapi ada kaitannya saja,” ungkap Nyoman.

Suasana Seminar Internasional bertajuk Exploring History, Culture, Language, and Literature to establish Urban Sustainability; Evidence From Malaysia and Indonesia

Pada sesi kedua diisi oleh dosen Universiti Malaysia Sabah dan speaker dari Pokdarwis. Dr. Rohana Binti Mohd Firdaus menyampaikan materi mengenai “Sesi Perkongsian Dapatan Kajian Adaptasi Kapasiti”.

“Dalam rangka melakukan pelestarian suatu cagar budaya, dibutuhkan adanya adaptasi antara masyarakat dengan lingkungan sekitarnya,” ujar Dr Rohana.

Kemudian Dr. Norliza membahas materi dengan tema “Exploring the Interpretation of ‘Islamic Built Environment’ With Cultural & Heritage Quality in Tourism Attraction Open Space In Malaysia”. Sesi kedua diakhiri M. Syahril Firmansyah, S.Hum selaku speaker dari Pokdarwis Peneleh dengan materi berjudul “Heritage Preservation In Action: The Role Of Pokdarwis In Peneleh Historical Landscape”.

Dalam kegiatan ini, terdapat pula sesi penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga dengan Universiti Teknologi Malaysia. Perjanjian ini ditandatangani langsung oleh Dekan FIB Unair, Prof. Dr. Purnawan Basundoro, S.S., M.Hum dan Dr. Kavitha Ganesan selaku perwakilan Universiti Teknologi Malaysia.

source
https://unair.ac.id