DEPUTRA: Mitra Village & Village

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengungkapkan, berdasarkan data pada Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional tahun 2020, timbulan sampah di Jawa Timur yang berasal dari 32 kabupaten/kota sejumlah 5.719.360,64 ton per tahun. Penyebabnya karena beberapa Pemerintah Daerah (Pemda) di Jawa Timur tidak memiliki teknologi pengolahan sampah. Bahkan, hingga sekarang ini pengolahan sampah di Jawa Timur masih sering dipermasalahkan. Sedangkan, menurut Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Ramliyanto SP MP mengungkapkan tingginya disparitas (kesenjangan) kualitas pendidikan antardaerah dan lembaga, juga mempengaruhi kualitas lulusan dari masing masing lembaga. Hal ini terjadi karena kualitas penyelenggaraan pendidikan yang ditetapkan secara nasional belum dapat diterapkan secara merata di semua daerah.

Berdasarkan hal ini PENGMAS BEM FIB UNAIR membentuk program DEPUTRA 6.0 yang berfokus pada masalah pendidikan dan lingkungan sekitar. Mengusung tema “Mengukir Masa Depan Bersama Desa dan Kampung yang Ideal” yang menggambarkan semangat kolaborasi dan pembangunan bersama dalam rangka mencapai kesejahteraan di desa dan kampung mitra. Pemilihan lokasi kegiatan yaitu Kampung di Surabaya (Kampung Plampitan) dan Desa di Jawa Timur (Desa Ngampungan, Kab.Jombang).

Fokus utama DEPUTRA 6.0 ditujukan pada beberapa poin SDGs, yaitu SDGs 3 (Desa Sehat dan Sejahtera) yang diharapkan kegiatan DEPUTRA 6.0 dapat membawa perubahan pada desa dan kampung mitra menjadi daerah yang memiliki kualitas pendidikan unggul, desa dan kampung yang sejahtera dan lingkungan yang sehat serta berkualitas, SDGs 4 (Pendidikan Berkualitas) yaitu pengajaran pada kampung mitra akan berfokus pada materi seputar pendidikan karakter dan bahasa asing (Inggris dan Jepang) yang nantinya akan dilaksanakan pentas seni berupa penampilan puisi dan drama menggunakan bahasa asing sedangkan pada desa mitra terdapat program khusus yang dirancang dengan tujuan pemantapan potensi bagi siswa kelas enam, yaitu tes potensi minat bakat dan diselingi dengan pembuatan ecobrick, SDGs 15 (Peduli Lingkungan Darat) pada ikon desa yaitu wisata Pandansili, akan dilaksanakan pengadaan bank sampah dengan sistem pemilahan, renovasi dan pemanfaatan spot terbengkalai “Watukumpul”, dan SDGs 17 (kemitraan) sebagai langkah akhir pengembangan desa berkelanjutan, program unggulan yang dibawa adalah penyusunan website desa yang dilengkapi dengan virtual tour wisata Pandansili meliputi seluruh data dan informasi, mulai dari statistik, demografi, ragam liputan acara, budaya benda tak benda, hingga potensi wisata desa.

source
https://unair.ac.id