Commemorating One Decade of the Death of Romo Kuntara Through the Discussion of Nusantara Manuscripts

Penulis: Cane Rahayu |  | Editor: Ilma Arrafi Nafi’a

I Kuntara Wiryamartana atau yang akrab disapa Romo Kun merupakan salah satu sastrawan Jawa sekaligus filolog yang masyhur di Indonesia. Meski telah berpulang, rekam jejak melalui karya-karya beliau hingga saat ini masih seringkali menjadi rujukan bagi generasi-generasi setelahnya. Salah satu karya beliau yang monumental adalah disertasi berjudul “Arjunawiwāha: Transformasi Teks Jawa Kuna Lewat Tanggapan dan Penciptaan di Lingkungan Sastra Jawa”.

Pada Rabu (26/7), Perpustakaan Nasional Indonesia mengadakan diskusi Naskah Nusantara sebagai upaya mengenang satu dasawarsa wafatnya Romo Kuntara. Diskusi terbuka untuk umum ini dihadiri oleh dua pakar filolog sekaligus murid beliau, Yosephin Apriastuti Rahayu selaku Dosen Studi Sastra Jawa Universitas Gadjah Mada dan Abimardha Kurniawan selaku Dosen Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya dari Universitas Airlangga.

Meski diselenggarakan secara virtual, diskusi yang berlangsung sejak kurang lebih dua jam ini dihadiri lebih dari seratus peserta. Diskusi ini membicarakan penelitian naskah-naskah Merapi-Merbabu dan membahas pemikiran-pemikiran Romo Kuntara. Yosephin Apriastuti, pemateri pertama membuka diskusi dengan menjelaskan materi tentang Uttarakanda dalam Tradisi Merapi-Merbabu, sedangkan Abidharma, Dosen FIB UNAIR menjelaskan materi Romo Kuntara dan Sastra Jawa Kuno dalam Tradisi Jawa.

Hingga sesi tanya jawab selesai, diskusi berlangsung dengan interaktif. Banyak peserta forum yang mengajukan pertanyaan baik dengan on mic atau melalui fitur room chat. Selain dibuka dengan video profil Perpusnas, acara ini juga ditutup dengan menayangkan lagu Panyuwunan, puisi sekaligus doa karya masyhur Romo Kuntara.

Pencapaian ini turut mendukung FIB dalam mewujudkan SDGs Poin 4 yakni Quality Education.

source
https://unair.ac.id