Kawasan Dukuh Peneleh di Surabaya merupakan salah satu daerah bersejarah yang memiliki nilai historis yang tinggi. Kawasan ini terkenal dengan bangunan-bangunan peninggalan masa kolonial Belanda, yang hingga kini masih terjaga dengan baik. Beberapa tempat penting di Peneleh meliputi rumah kelahiran Bung Karno, yang merupakan salah satu ikon penting dalam sejarah Indonesia, serta Jembatan Peneleh yang sudah berdiri sejak abad ke-19. Dukuh Peneleh juga menjadi saksi perjalanan sejarah Surabaya, dari masa kolonial hingga era modern saat ini.
Dalam rangka memberikan kontribusi kepada masyarakat setempat, Himpunan Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Linguistik (HIMA Lingua) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat di Dukuh Peneleh. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah mengajar anak-anak di kawasan tersebut keterampilan public speaking. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar anak-anak setempat memiliki kemampuan untuk menjadi pemandu wisata atau guide, sehingga mereka bisa mengenalkan kekayaan sejarah dan budaya yang ada di lingkungan Peneleh kepada wisatawan yang berkunjung.
Melalui kegiatan ini, anak-anak Peneleh diajarkan berbagai teknik public speaking, seperti cara berbicara yang jelas, menarik, dan percaya diri di depan umum. Selain itu, mereka juga dibekali dengan pengetahuan mengenai sejarah dan budaya setempat agar mereka dapat menyampaikan informasi tersebut dengan baik kepada para pengunjung. Pembelajaran ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi anak-anak Peneleh untuk berpartisipasi aktif dalam pelestarian budaya dan sejarah di lingkungan mereka.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini juga melibatkan para mahasiswa dalam memberikan pelatihan secara langsung kepada anak-anak. Hal ini bukan hanya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi anak-anak Peneleh, tetapi juga untuk memperkuat hubungan antara Universitas Airlangga dengan masyarakat sekitar. Melalui interaksi ini, diharapkan tercipta hubungan yang harmonis dan saling mendukung antara institusi pendidikan tinggi dengan komunitas lokal.
Harapan dari kegiatan ini adalah agar anak-anak Dukuh Peneleh dapat memiliki keterampilan public speaking yang memadai, sehingga mereka dapat berperan aktif dalam mengenalkan sejarah dan budaya lokal kepada wisatawan. Dengan demikian, anak-anak Peneleh tidak hanya menjadi pemandu wisata yang handal, tetapi juga menjadi duta budaya yang dapat membantu melestarikan dan mempromosikan kekayaan warisan budaya di kawasan Peneleh. Luaran dari kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi perkembangan anak-anak dan juga bagi pelestarian budaya di Dukuh Peneleh.
source
https://unair.ac.id