FIB UNAIR Lecturer Presents Balinese Language Corpus at ICAS 13

Surabaya, 1 Agustus 2024 – Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga (FIB UNAIR) kembali menunjukkan partisipasi aktifnya dalam 13th International Convention of Asia Scholars (ICAS). Acara bergengsi ini berlangsung dari 28 Juli hingga 1 Agustus 2024 di Surabaya, dengan UNAIR sebagai tuan rumah, bekerja sama dengan Airlangga Institute of Indian Ocean Crossroads (AIIOC) dan International Institute for Asian Studies (IIAS) Belanda.

Salah satu sesi yang menarik perhatian adalah panel bertajuk “Language, Media and Society I” yang digelar pada Kamis, 1 Agustus 2024. Dalam sesi ini, Dosen FIB UNAIR, Ni Wayan Sartini, bersama Gusti Ayu Praminatih dari Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional, Denpasar, mempresentasikan penelitian mereka yang berjudul “The walkways are somewhat better than Canggu and Ubud”: The Adjectives of the Word Bali Using Corpus.

Presentasi ini membahas tentang bagaimana kata sifat yang sering digunakan dalam konteks kata “Bali” mampu membentuk citra positif pulau tersebut sebagai destinasi wisata terkenal. Gusti Ayu Praminatih menjelaskan bahwa penelitian ini menggunakan korpus khusus yang disebut The Bali Tourism Corpus (BTC) yang terdiri dari 60.344 kata. Dengan bantuan perangkat lunak SketchEngine, mereka menganalisis kata-kata sifat yang paling sering muncul dan mengidentifikasi kata-kata yang memperkuat citra positif Bali.

“Kata sifat yang mengikuti kata ‘Bali’ selalu dikaitkan dengan aspek positif,” ujar Gusti Ayu Praminatih. “Hal ini menggambarkan nilai-nilai yang membentuk citra Bali sebagai destinasi wisata terkenal.”

Selain presentasi tentang kata sifat yang melekat pada kata “Bali”, sesi ini juga membahas pentingnya korpus dalam penelitian linguistik. Menurut Ni Wayan Sartini, korpus menyediakan basis data yang substansial untuk analisis pola bahasa secara empiris, yang sangat penting dalam studi linguistik.

Acara ini juga dihadiri oleh akademisi internasional lainnya, seperti Dharmaraj dari Nanyang Technological University, yang memaparkan kebijakan pluralisme linguistik di Singapura dan upaya pelestarian bahasa Tamil melalui pendidikan.

Partisipasi aktif dari FIB UNAIR dalam ICAS 13 ini menegaskan komitmen universitas untuk terus berkontribusi dalam penelitian internasional dan memperluas jaringan akademis di Asia. Sebagai informasi tambahan, ICAS 13 juga menjadi ajang diskusi bagi lebih dari 1000 partisipan dari berbagai negara, menjadikan Surabaya sebagai pusat pertukaran ilmu pengetahuan dan budaya.

Dengan suksesnya penyelenggaraan ICAS 13, UNAIR kembali membuktikan diri sebagai salah satu universitas terkemuka di Indonesia yang mampu menyelenggarakan acara internasional dengan baik dan memberikan kontribusi nyata dalam dunia akademis global.

source
https://unair.ac.id