Literasi sastra memiliki peranan penting dalam pendidikan anak di Indonesia. Membaca karya sastra tidak hanya memperkaya kosa kata dan meningkatkan kemampuan berbahasa anak, tetapi juga membantu mereka memahami nilai-nilai budaya dan sosial. Sastra mengajarkan empati, kreativitas, dan keterampilan berpikir kritis yang esensial dalam perkembangan kognitif anak.
Di Indonesia, masih banyak daerah yang belum sepenuhnya memanfaatkan potensi literasi sastra dalam kurikulum pendidikan. Padahal, dengan memperkenalkan anak-anak pada berbagai karya sastra, mereka dapat lebih mudah memahami dan menghargai keberagaman budaya. Buku-buku anak yang kaya akan cerita lokal, mitos, dan legenda dapat menanamkan rasa cinta terhadap warisan budaya bangsa serta memperkuat identitas nasional.
Pengajaran literasi sastra juga berperan dalam membangun kebiasaan membaca yang baik. Membaca secara rutin dapat meningkatkan kemampuan bahasa dan konsentrasi anak. Melalui diskusi tentang buku, anak-anak belajar mengungkapkan pendapat dan mendengarkan pandangan orang lain, yang merupakan keterampilan sosial penting.
Namun, tantangan utama adalah kurangnya akses dan dukungan untuk materi sastra yang berkualitas di banyak sekolah. Pemerintah dan lembaga pendidikan perlu meningkatkan upaya untuk menyediakan buku-buku berkualitas serta melatih guru dalam metode pengajaran sastra yang efektif. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan literasi sastra dapat menjadi bagian integral dari pendidikan anak di Indonesia, memberikan manfaat jangka panjang bagi perkembangan mereka.