Definisi dan Ruang Lingkup Sastra Modern: Dari Postmodernisme hingga Kontemporer

Sastra modern telah mengalami transformasi signifikan sejak era postmodernisme hingga kontemporer. Postmodernisme, yang muncul pada akhir abad ke-20, ditandai dengan penolakan terhadap narasi besar dan struktur yang kaku. Karya sastra pada masa ini sering kali mempermainkan genre, memadukan berbagai gaya, dan menekankan relativitas kebenaran. Penulis seperti Thomas Pynchon dan Don DeLillo mengeksplorasi ide tentang kompleksitas dan kekacauan dunia modern melalui narasi yang terfragmentasi dan metafiksi.

Memasuki era kontemporer, sastra terus berkembang dengan memanfaatkan teknologi digital dan media sosial. Penulis kontemporer seperti Haruki Murakami dan Chimamanda Ngozi Adichie mengeksplorasi tema globalisasi, identitas, dan keterhubungan. Mereka sering kali menggabungkan elemen-elemen lokal dengan pengaruh global, menciptakan karya yang resonan di berbagai belahan dunia.

Sastra kontemporer juga mencerminkan perubahan sosial dan budaya dengan lebih inklusif dan beragam. Tema-tema seperti hak asasi manusia, perubahan iklim, dan teknologi digital sering kali menjadi fokus utama. Dengan kemajuan teknologi, penulis memiliki akses yang lebih luas untuk menyebarluaskan karya mereka melalui platform digital, memperluas jangkauan audiens, dan menciptakan bentuk-bentuk baru dari narasi.

Secara keseluruhan, sastra modern dan kontemporer mencerminkan dinamika perubahan zaman dan menunjukkan bagaimana penulis terus berinovasi dalam mengeksplorasi pengalaman manusia di dunia yang semakin kompleks.