Penelitian terbaru mengungkap betapa signifikan pengaruh bahasa terhadap struktur dan makna dalam karya sastra. Bahasa bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga membentuk cara kita memahami dan meresapi karya sastra.
Setiap bahasa memiliki struktur gramatikal dan kosakata yang unik, yang mempengaruhi cara penulis menyusun cerita dan mengungkapkan ide. Misalnya, metafora dan gaya bahasa dalam bahasa Inggris mungkin tidak langsung diterjemahkan ke dalam bahasa lain dengan makna yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa makna suatu karya sastra bisa berubah ketika diterjemahkan, bergantung pada struktur bahasa yang digunakan.
Dalam studi yang dilakukan terhadap berbagai karya sastra dari beragam bahasa, ditemukan bahwa perbedaan dalam sintaksis, semantik, dan idiomatik dapat memengaruhi bagaimana pembaca menafsirkan teks. Misalnya, penggunaan metafora dalam bahasa Jepang mungkin memiliki konotasi yang berbeda dibandingkan dengan bahasa Prancis, yang mempengaruhi interpretasi pembaca terhadap pesan yang disampaikan penulis.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa bahasa berperan penting dalam membentuk pengalaman membaca dan penafsiran. Struktur bahasa, termasuk urutan kata dan penggunaan tanda baca, memengaruhi cara narasi dikembangkan dan dipahami oleh pembaca.
Dengan memahami pengaruh bahasa terhadap struktur dan makna dalam sastra, kita dapat lebih menghargai keragaman interpretasi dan keunikan karya sastra di berbagai budaya. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya mempertimbangkan aspek bahasa dalam studi sastra untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang teks.