Panduan Sastra Masuk Kurikulum Ditarik Usai Dikritik: Kapan Rilis Ulang?

Baru-baru ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menarik panduan sastra yang dimasukkan dalam kurikulum sekolah setelah mendapat berbagai kritik. Panduan ini awalnya diharapkan dapat memperkaya wawasan siswa tentang sastra Indonesia, namun sayangnya, menuai kontroversi karena beberapa alasan.

Menurut sejumlah pihak, panduan tersebut dinilai kurang representatif dan tidak sesuai dengan kebutuhan serta perkembangan sastra saat ini. Kritik utama datang dari para praktisi sastra dan akademisi yang menyoroti bahwa konten panduan tersebut kurang beragam dan cenderung mengabaikan karya-karya sastra modern yang juga penting untuk dipelajari oleh para siswa.

Menanggapi kritik tersebut, Kemendikbudristek segera menarik panduan tersebut untuk dilakukan revisi. Mereka mengakui bahwa umpan balik dari berbagai pihak sangat penting untuk menyempurnakan materi pembelajaran. Oleh karena itu, Kemendikbudristek berencana untuk melibatkan lebih banyak ahli sastra dan praktisi pendidikan dalam proses penyusunan ulang panduan ini.

Meski demikian, belum ada kepastian mengenai kapan panduan sastra yang baru akan dirilis. Proses revisi tentunya memerlukan waktu yang tidak sebentar karena harus memastikan bahwa panduan baru nantinya akan lebih komprehensif dan dapat diterima oleh semua pihak yang berkepentingan. Sementara itu, pihak sekolah diharapkan tetap dapat memberikan materi sastra yang relevan secara mandiri sambil menunggu panduan resmi yang baru.

Keputusan untuk menarik panduan ini menunjukkan komitmen Kemendikbudristek untuk terus memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. Melalui langkah ini, diharapkan kurikulum sastra yang baru nantinya dapat lebih mencerminkan keberagaman dan kekayaan sastra Indonesia serta mampu memberikan inspirasi bagi para siswa untuk lebih mencintai dan mengapresiasi karya sastra dalam negeri.

Dengan demikian, para siswa diharapkan bisa lebih memahami dan menghargai berbagai bentuk karya sastra, baik yang klasik maupun yang kontemporer, sehingga dapat memberikan dampak positif dalam perkembangan literasi di Indonesia.