Pada hari Sabtu, 27 April 2024, mahasiswa Departemen Bahasa dan Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR) melaksanakan kunjungan lapangan ke kampung Peneleh sebagai bagian dari mata kuliah Southeast Asia Studies.

Kunjungan ini dimulai dari Museum H.O.S. Tjokroaminoto pada pukul 10:00 WIB, di mana mahasiswa berkesempatan mempelajari sejarah Indonesia dari masa klasik menuju kemerdekaan. Tak hanya itu, rombongan juga menyambangi beberapa tempat bersejarah lainnya seperti Masjid Peneleh, Makam Rokaya Cempo, Makam Peneleh, Sumur Jobong, dan Rumah Lahir Bung Karno.

Sebagai peninggalan sejarah yang sangat penting, Museum Tjokroaminoto menjadi saksi bisu dari pergerakan para pejuang kemerdekaan Indonesia. Selain itu, Rumah Tjokroaminoto merupakan tempat bersejarah yang dulunya menjadi rumah kos bagi tokoh-tokoh pergerakan seperti Soekarno, Kartosuwiryo, Muso, Alimin, dan lainnya. Setelah meninggalkan rumah kos tersebut, uniknya para tokoh ini terpisah secara ideologi, beberapa menjadi nasionalis, agamis, dan ada pula yang berpaham komunis.

Kunjungan ke Masjid Jami Peneleh juga memberikan pengetahuan tentang alat penentu waktu salat pada masa lalu. Di sana, mahasiswa diperkenalkan dengan jam gencet, sebuah jam matahari yang digunakan untuk menunjukkan waktu salat.

Selanjutnya, di Makam Peneleh, mahasiswa berkesempatan mengunjungi makam para tokoh penting Kota Surabaya pada masa Hindia Belanda. Kemudian, perjalanan dilanjutkan ke Sumur Jobong, sebuah sumur tua peninggalan masa klasik di kampung Pandean. Di sini, mahasiswa dapat merasakan atmosfer berbeda dengan menuruni tangga dan menjelajahi area bawah tanah tempat sumur tersebut berada.

Kegiatan kunjungan ini tidak hanya sebagai bagian dari pembelajaran akademis, namun juga sebagai dukungan terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 4 mengenai Quality Education dan poin 11 tentang Sustainable Cities and Communities.

Dengan demikian, kunjungan ini tidak hanya memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa dalam memahami sejarah lokal, namun juga mendukung visi FIB UNAIR dalam menciptakan pendidikan berkualitas dan mewujudkan kota yang berkelanjutan.