Youth Pledge in the Modern Era

Surabaya, 25 Januari 2024

Pada awal abad ke-20, ketika Indonesia masih berada di bawah pemerintahan kolonial Hindia Belanda, masyarakat Indonesia merasakan kebutuhan untuk bersatu dan melawan penjajahan. Puncak semangat perubahan terjadi pada Kongres Pemuda di Jakarta tahun 1928, di mana Sumpah Pemuda menjadi titik balik bersejarah.

Peringatan 28 Oktober 1928

Tanggal 28 Oktober 1928 menyaksikan pertemuan sekelompok pemuda Indonesia di Jakarta yang dipenuhi semangat kebangsaan. Perwakilan dari berbagai organisasi pemuda berkumpul dengan komitmen untuk menyatukan Indonesia dalam semangat persatuan dan kesatuan. Inilah momen bersejarah di mana Sumpah Pemuda diucapkan.

Tiga Butir Sumpah Pemuda

Sumpah Pemuda terdiri dari tiga butir yang menggambarkan tekad pemuda Indonesia untuk bersatu:

  1. “Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.”
  • Mencerminkan persatuan dalam cinta kepada tanah air, mengesampingkan perbedaan, dan bersatu dalam identitas nasional.
  1. “Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.”
  • Menegaskan identitas nasional sebagai satu bangsa yang bersatu, menolak penjajahan, dan meresapi semangat persatuan.
  1. “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.”
  • Mengakui Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan untuk memperkuat ikatan dalam keberagaman bahasa daerah.

Relevansi Sumpah Pemuda di Era Modern

  1. Pendekatan Konseptual Sumpah Pemuda dan Identitas Nasional di Era Globalisasi
  • Fokus: Bagaimana semangat persatuan dan identitas nasional diilhami oleh Sumpah Pemuda dapat bertahan dan relevan dalam era globalisasi.
  • Literatur Relevan: Buku dan artikel tentang globalisasi, identitas nasional, dan tantangan negara berkembang di era modern.
  1. Implementasi Nilai-Nilai Sumpah Pemuda dalam Pendidikan dan Kewirausahaan
  • Fokus: Bagaimana nilai-nilai Sumpah Pemuda dapat diintegrasikan dalam sistem pendidikan dan memberdayakan anak muda untuk menjadi agen perubahan melalui kewirausahaan.
  • Literatur Relevan: Jurnal atau buku tentang pendidikan nasional, pembentukan karakter, dan peran kewirausahaan dalam pembangunan masyarakat.
  1. Anak Muda dan Partisipasi Politik: Melihat Kembali Semangat Sumpah Pemuda
  • Fokus: Bagaimana anak muda di era modern terlibat dalam kegiatan politik sebagai manifestasi dari semangat Sumpah Pemuda.
  • Dokumen Terkait: Artikel atau studi kasus tentang partisipasi politik pemuda, gerakan sosial, dan peran pemuda dalam perubahan politik.

Membangun Identitas Nasional di Era Modern

Sumpah Pemuda menjadikan Bahasa Indonesia sebagai pemersatu bangsa. Di era modern ini, Bahasa Indonesia bukan hanya sebagai alat komunikasi sehari-hari, tetapi juga lambang identitas nasional. Bahasa ini menjadi sarana untuk menyatukan masyarakat yang beragam budaya dan bahasa daerah.

Semangat persatuan dalam Sumpah Pemuda tetap relevan dalam menghadapi tantangan keanekaragaman sosial, budaya, dan agama di era modern. Keanekaragaman dianggap sebagai kekuatan, dan sikap toleransi menjadi kunci untuk menciptakan harmoni dalam keberagaman.

Merawat Semangat Pemuda

Sumpah Pemuda bukan hanya peristiwa bersejarah, melainkan landasan kokoh bagi identitas bangsa Indonesia. Nilai-nilai yang dipegang oleh para pemuda pada masa itu tetap menjadi landasan untuk membangun Indonesia yang lebih baik. Sebagai generasi penerus, tugas kita adalah menjaga dan meneruskan semangat persatuan yang terpatri dalam Sumpah Pemuda menuju masa depan yang lebih cerah.

Sumpah Pemuda menjadi momentum untuk terus membangkitkan semangat mencintai tanah air, menggalang persatuan bangsa, dan menjadi agen perubahan positif dalam masyarakat.

Referensi:

  1. Ricklefs, M. C. (1993). A Modern History of Indonesia. Macmillan.
  2. Simanjuntak, P. N. H. (2003). Kamus Sejarah Indonesia. PT Gramedia Pustaka Utama.
  3. Soekarno. (1965). Sukarno: An Autobiography as Told to Cindy Adams. Bobbs-Merrill.
  4. Implementasi dan Refleksi Sumpah Pemuda di Kalangan Milenial
  5. Memaknai Sumpah Pemuda: Supian Suri Beri Manfaat untuk Bangsa

Oleh: Fertilia Zuwbelie Jauhari Mahasiswa Prodi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga

source
https://unair.ac.id