FIB Lecturer Explains the Importance of TWK as a Requirement for ASN

Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) telah menjadi sorotan dalam proses seleksi aparatur sipil negara (ASN). Dr. Listiyono Santoso S.S., M.Hum, seorang akademisi dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR), memberikan wawasan penting terkait TWK sebagai syarat seleksi ASN.

Pentingnya TWK sebagai Syarat Seleksi ASN

Peraturan Komisi (Perkom) Nomor 1 Tahun 2021 mengatur tata cara pengalihan status pegawai menjadi ASN, yang mencantumkan TWK sebagai salah satu syaratnya. Listiyono menjelaskan bahwa TWK menilai wawasan kebangsaan, yang dianggap sebagai kunci komitmen terhadap bangsa Indonesia dan masa depannya.

“Masa depan kehidupan kebangsaan kita sangat tergantung dari bagaimana sikap pikiran dan tindakan warganya terhadap negara bangsa Indonesia,” ungkapnya.

Mengenal Wawasan Kebangsaan

Sebagai seorang dosen Filsafat di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unair, Listiyono menjelaskan terminologi wawasan kebangsaan. Menurutnya, wawasan kebangsaan adalah cara pandang menyeluruh terhadap diri, lingkungan, serta negara dan bangsa Indonesia dalam berbagai aspek seperti ideologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya.

Listiyono menambahkan, wawasan kebangsaan mencerminkan sikap positif terhadap ke-Indonesia-an demi kualitas kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Pentingnya Wawasan Kebangsaan dan Pancasila

Pancasila dianggap sebagai fondasi berbangsa dan bernegara, menjadi panduan bagi tindakan warga negara. Dr. Listiyono menekankan bahwa wawasan kebangsaan merupakan realisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

“Ruh dan spirit pelaksanaan wawasan kebangsaan adalah nilai-nilai Pancasila, yang harus diamalkan secara utuh kelima nilai tersebut,” jelasnya.

Menjadi Warga Negara Berkualitas

Listiyono menyatakan bahwa warga negara berkualitas dengan wawasan kebangsaan yang baik adalah mereka yang taat dan loyal pada konstitusi, menjalankan ajaran agama dengan baik, dan aktif dalam proses sosial-politik mulai dari tingkat RT/RW hingga nasional. Selain itu, mereka peduli terhadap isu-isu kebangsaan seperti korupsi, krisis ekologis, dan kekerasan berdimensi SARA.

“Masyarakat dapat menciptakan perilaku positif, menjalankan perintah agama dan kepercayaan masing-masing, serta mengenal dan berinteraksi dengan suku bangsa lain untuk memperkuat wawasan kebangsaan,” tambahnya.

Sebagai perguruan tinggi yang terdepan di Indonesia, UNAIR terus berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif pada masyarakat. Dengan penjelasan dari Dr. Listiyono Santoso, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami pentingnya TWK dan wawasan kebangsaan dalam menjaga keutuhan dan kemajuan bangsa Indonesia. (*)

source
https://unair.ac.id