Setiap tanggal 1 Oktober, Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila sebagai momentum penting untuk merenung dan menggugah nilai-nilai ideologi bangsa. Dr. Listiyono Santoso S.S., M.Hum., seorang pakar dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR), memberikan penjelasan mendalam mengenai makna dan esensi dari Hari Kesaktian Pancasila.

Menurut Listiyono, penggunaan kata “sakti” pada Pancasila terkait dengan peristiwa G30S. Namun, dia menekankan bahwa istilah “sakti” dalam konteks ini tidak berarti Pancasila memiliki kekuatan magis. Sebaliknya, Pancasila mencerminkan nilai-nilai ideal, realitas, dan fleksibilitas yang dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman.

“Pancasila bukanlah kekuatan magis seperti dalam film, tetapi ‘sakti’ di sini berarti Pancasila tidak akan tergantikan dan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman,” ungkapnya.

Listiyono, yang juga menjabat sebagai Wakil Dekan bidang Akademik dan Kemahasiswaan FIB UNAIR, menegaskan bahwa meskipun terjadi era globalisasi, Pancasila tetap kokoh dan tidak akan bergeser. Hal ini disebabkan karena Pancasila memiliki sifat aktual dan adaptif.

“Pancasila menjadi sistem kekebalan tubuh bangsa Indonesia yang akan menyaring ideologi-ideologi dari arus globalisasi. Akhirnya, bangsa Indonesia akan kembali pada Pancasila karena nilai-nilainya telah ada sejak zaman dulu,” jelasnya.

Listiyono menambahkan bahwa dalam dinamika ideologi baru, mahasiswa sebagai agen perubahan harus menjadikan Pancasila sebagai koridor perjuangan mereka. Setiap sila dalam Pancasila harus menjadi panduan dalam menentukan arah perubahan.

“Sila pertama dan kedua sebagai dasar moral, sila ketiga dan keempat sebagai fondasi sistem berpolitik, dan sila kelima sebagai tujuan berpolitik, yaitu keadilan sosial,” tambahnya.

Dengan penjelasan yang mendalam ini, Dr. Listiyono Santoso berharap agar Hari Kesaktian Pancasila tidak hanya menjadi peringatan, tetapi juga menjadi ajang refleksi dan komitmen bersama untuk terus menjaga serta mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.