FIB UNAIR Students Win 1st Place in Scientific Writing Competition

Yulia Rohmawati dan Rafida Mumtaz Raih Juara 1 LKTI Batik Indonesia

Penulis: Nur Aina Mahfud | Editor : Ilma Arrafi Nafi’a

Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menorehkan prestasi yang membanggakan. Yulia Rohmawati dan Rafida Mumtaz berhasil meraih Juara 1 dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Batik Indonesia. Lomba tersebut diselenggarakan oleh Yayasan Batik Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. 

            Lomba Karya Tulis Ilmiah Batik Indonesia dibuka untuk tiga kategori yakni SMA/sederajat, mahasiswa, dan umum. Pengumuman pemenang dilakukan pada 3 Oktober sekaligus bertepatan dengan peringatan Hari Batik Nasional di Museum Batik Indonesia.

            Yulia Rohmawati dan Rafida Mumtaz mengangkat implementasi nilai-nilai motif batik sebagai media edukasi ke dalam karya tulis ilmiah berjudul “CANTING: Board Game Internalisasi Nilai Batik Sebagai Penguatan karakter Profil Pelajar Pancasila”. Yulia menuturkan, mereka memilih topik tersebut karena ingin membantu pemerintah mengimplementasikan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

            “Di sini kami ingin memberikan kontribusi untuk pemerintah dalam memberikan edukasi terkait pengenalan motif-motif batik nusantara sekaligus mengedukasi pentingnya pembentukan karakter melalui implementasi nilai-nilai kearifan yang ada pada setiap motif batik,” ujar Yulia selaku ketua tim.

            Lebih lanjut Yulia memaparkan tentang board game CANTING yang berisi nilai-nilai batik dan telah terintegrasi dengan P5. Board game tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi dan membangun karakter melalui nilai-nilai batik kepada anak-anak sekolah dasar hingga sekolah menengah.

“Dengan memanfaatkan nilai-nilai dalam batik, CANTING memiliki nilai edukasi dalam membangun karakter anak yaitu meningkatkan internalisasi karakter proyek penguatan profil pelajar Pancasila,  melatih softskill anak, mendukung ‘No Gadget’, dan meminimalisir screen time anak,” sambung Yulia.

Di akhir, Yulia mengungkapkan pentingnya pendidikan karakter generasi penerus bangsa dan batik selaku kearifan lokal sebagai acuan penanaman nilai luhur. Dirinya juga berharap board game CANTING yang telah mereka cetuskan ini dapat benar-benar dipraktekkan secara nyata.

“Harapannya semoga inovasi kami nantinya dapat benar-benar terimplementasi. Selain itu, kami juga berharap agar prestasi ini dapat memantik kami untuk terus berkarya sebagai bentuk kontribusi bagi bangsa dan negara.” pungkasnya.

Pencapaian ini turut mendukung FIB dalam mewujudkan SDGs poin 4 yakni Quality Education.

source
https://unair.ac.id