MKSB Team Becomes Delegation to InACE 2023 in Malaysia

Mahasiswa FIB berfoto sambil membawa bendera merah putih

Penulis: Lady Khairunnisa Adiyani | Editor: Ilma Arrafi Nafi’a

Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga kembali menunjukkan kualitasnya di kancah internasional. Kali ini, perwakilan dari Magister Kajian Sastra dan Budaya berkesempatan untuk mengikuti Konferensi InACE (International Conference on Academia-Community Engagement) 2023 di Malaysia.

Mereka terdiri atas Nataya Khuria Insani, Wendy Belinda Tiantini, dan Yulia Mega Puspita. Alasan mereka turut serta adalah karena project ini merupakan kegiatan MKSB. Karena itu, mereka dipilih untuk menjadi perwakilan di InACE 2023.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Pullman Bangsar mulai tanggal 29 Agustus sampai 30 Agustus 2023. Kegiatannya cukup beragam, mulai dari networking, sharing session, presentasi, dan awarding.

Konferensi yang diadakan oleh Universiti Malaya tersebut berfokus pada pengembangan komunitas. Dalam presentasinya, tiga mahasiswi KSB tersebut mengangkat tema tentang “Wayang and Indonesian Youth: Revitalizing Intangible Cultural Heritage in Bromo Thesis Camp”.

Dalam presentasinya, mereka menjelaskan tentang komitmen Wayang Sarip untuk merevitalisasi wayang dengan cara membuat writing camp guna meningkatkan partisipasi generasi muda. Latar belakang dari project tersebut adalah adanya tantangan terkait  partisipasi pemuda dalam komunitas Wayang Sarip.

Berdasarkan penjabaran Wendy, proses untuk mengikuti konferensi ini cukup membutuhkan persiapan. “Persiapan kami untuk konferensi ini cukup memakan waktu, yang pertama kami mencari informasi tentang kegiatan, lalu membuat abstrak project, PPT, dan kemudian presentasi,” ujar Wendy.

Nataya juga menambahkan pesan, jika ingin mengikuti konferensi dengan sukses, maka harus memperbanyak diskusi saat persiapan. “Sering berdiskusi dengan dosen dan meminta umpan balik adalah kunci presentasi lancar. Selain itu, karena konferensi ini bersifat pengabdian masyarakat, maka perlu adanya pembuatan project terlebih dahulu,” ungkap Nataya.

Dalam kegiatan tersebut, Yulia juga membagikan pengalamannya bertemu orang-orang hebat dari berbagai negara “Disini kami bertemu dengan banyak delegasi yang luar biasa, seperti delegasi Cina, Jepang, Malaysia. Kegiatan ini juga dihadiri oleh rektor Universitas Airlangga yaitu Pak Nasih,” ujarnya.

Mereka menyebutkan bahwa perasaannya saat menjadi perwakilan adalah sangat bangga karena bisa mewakili UNAIR terutama FIB di kancah internasional. Mereka juga memberikan  pesan kepada mahasiswa Universitas Airlangga lain yang juga ingin mengikuti konferensi untuk berjuang. Selain itu, mereka juga berharap agar Universitas Airlangga dapat memfasilitasi mahasiswa yang berpartisipasi, baik dari segi administrasi maupun insentif. 

Kedepannya mereka ingin project yang ditampilkan bisa menjadi pengetahuan baru dan bermanfaat serta bisa dijadikan menjadi motivasi untuk membuat kegiatan pengabdian masyarakat lainnya.

Kegiatan konferensi ini menunjukkan bahwa Fakultas Ilmu Budaya melalui Magister Kajian Sastra dan Budaya semakin berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dan pengabdian masyarakat dalam rangka mendukung suistainable develpment goals (SDGs).

Pencapaian ini turut mendukung FIB dalam mewujudkan SDG’s Poin 4 yakni Quality Education.

source
https://unair.ac.id