English Language and Literature Student Passes MKSB Fast Track

Dea Hernawati salah satu Mahasiswi Sastra Inggris yang lolos Fast Track

Penulis: Lady Khairunnisa Adiyani | Editor: Ilma Arrafi Nafi’a

Program fast track adalah fasilitas yang diberikan oleh Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR) kepada Mahasiswa S1 yang hendak melanjutkan S2 dalam waktu yang relatif lebih cepat. Fast track merupakan salah satu program unggulan dari Fakultas Ilmu Budaya yang tidak semua fakultas membuka program sejenis ini.

Dalam program fast track, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa. Untuk persyaratan administratif, terdapat beberapa syarat yaitu wajib memiliki skor ELPT diatas 475, lulus KKN BBM, memiliki capaian 110 sks dengan IPK minimal 3.51, dan mendapatkan rekomendasi ketua program studi. Adapun persyaratan lainnya adalah peserta wajib mengikuti seleksi wawancara guna menjabarkan komitmen dan rencana studi mereka kedepannya.

Pada tahun 2023 ini, Fakultas Ilmu Budaya telah meloloskan 7 mahasiswa terbaik dari masing-masing program studi. 1 dari Studi Kejepangan, 2 dari Bahasa dan Sastra Indonesia, dan 4 orang dari Bahasa dan Sastra Inggris. Salah satu mahasiswa dari Bahasa dan Sastra Inggris yang lolos fast track adalah Dea Hernawati, mahasiswi angkatan 2020.

Alasan Dea untuk mengikuti fast track berawal dari keinginannya untuk mencoba sesuatu yang baru. “Sebenarnya aku bukan tipe anak yang harus banget punya prestasi tertentu atau harus  ambisius, tapi begitu aku tau ada program fast track, dalam hati aku rasanya kaya ada panggilan tersendiri buat nyobain. Jadi alasan aku ikut program ini adalah karena ingin berkembang dan gak ingin menyia-nyiakan masa-masa kuliah aku tanpa melakukan sesuatu yang berkesan,” ujarnya.

Adapun harapannya mengikuti kuliah di Magister Kajian Sastra dan Budaya adalah Dea ingin menggali lebih dalam tentang potensi dan minatnya. “Aku ingin menggali hal-hal tentang diriku yang belum aku ketahui sembari memaksimalkan hal-hal yang diberkati ke aku. Aku juga berharap dengan ikut ini aku dapat mengembangkan diri menjadi pribadi yang lebih baik,” imbuhnya.

Melalui pengalamannya dalam menjadi mahasiswa, Dea menyebutkan bahwa ada beberapa perbedaan dalam kegiatan pembekalan S1 dan S2. “Waktu pembekalan dan Welcome Party Kajian Sastra dan Budaya aku ngerasa kalau atmosfernya beda banget. Acaranya lebih santai dan gak sepadat kegiatan ospek S1 dulu. Di S2 ini isinya lebih banyak pembekalan terkait rencana studi kedepannya seperti syarat kelulusan, tips lulus tepat waktu, dan pembagian peminatan,” ungkap Dea.

Pada saat Welcome Party Magister Kajian Sastra dan Budaya, kegiatan yang dilakukan lebih mengarah pada sosialisasi dan sharing session terkait dunia perkuliahan di S2. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memudahkan para mahasiswa fast track beradaptasi dari suasana perkuliahan S1 menuju peralihan menjadi mahasiswa S2.

Sebagai salah satu pejuang fast track, Dea juga memberikan pesan kepada teman-teman yang juga ingin mengikuti program ini. “Cobain aja dulu, ada satu pepatah yang aku pegang dari aku SMP ya, ‘If you never try, you will never know’ kalau buat aku, mending menyesal karena sudah terjadi daripada menyesal karena tidak mencoba sama sekali, tapi take note, semua juga tergantung kemampuan masing-masing. Kalau hati kamu ngerasa ingin banget buat nyoba, coba aja, karena yang paling tahu soal kemampuan kamu selain Tuhan, ya diri kamu sendiri kok! Give appreciation for yourself by trying challenging things! It’s scary, but it will be worth it!.” Tutupnya.

Pencapaian ini turut mendukung FIB dalam mewujudkan SDG’s Poin 4 yakni Quality Education.

The post Mahasiswi Bahasa dan Sastra Inggris Lolos Fast Track MKSB appeared first on Fakultas Ilmu Budaya.

source
https://unair.ac.id